Selasa, 16 November 2010
Kurban dan Korban
Miris, itu kata yang pertama terlintas waktu saya nonton berita sore hari ini. "Kurban Membawa Korban", itu yang si pembaca berita bilang. Ada nenek-nenek yang harus terinjak-injak dan jatuh pingsan karena berebut kupon jatah daging kuirban. Ada anak-anak kecil yang harus menangis karena sesak nafas terhimpit dan terinjak mereka yang berebutan.
Saya kadang membayangkan, apa iya beberapa potong daging begitu berharga dan jadi sesuatu yang luar biasa buat mereka, karena saya mungkin salah satu orang yang menganggap daging bukan suatu makanan yang istimewa.
Besok hari raya Idul Adha, hari raya umat Islam, hari berkurban, hari kemenangan buat semua Muslim.
Tapi ternyata gak semua orang ngerasa menang. Ada mereka yang harus berpanas-panas, mengantri panjang, berebut, terinjak-injak bahkan jadi korban untuk mendapatkan jatah daging kurban.
Tuhan, apakah begitu miskinnya negeri ini??
Tuhan, malam ini terdengar takbir-Mu bersahutan, semua mengagunkan nama-Mu, banyak anak-anak bergembira bertakbir keliling, tapi apakah mereka yang jadi korban juga merasa gembira mendengar takbir-Mu??
Saya mungkin cuma orang kecil yang harusnya merasa sangat amat bersyukur atas nikmat yang banyak saya dapat. Saya bisa makan daging tanpa harus menunggu jatah daging kurban yang hanya setahun sekali itu datangnya.
Tuhan, ini salah satu malam besar-Mu, salah satu malam dimana semua doa dikabulkan.
Tuhan, aku mohon, jadikan negara ini kaya, sehingga banyak orang yang justru berebut untuk berkurban, bukan berebut menjadi korban untuk beberapa potong daging korban.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Mulia jg doa-mu, semoga terkabul. Mampir2 ke blog hardian info ya.. Kali aja ada manfaatnya.. Ehehhehe
BalasHapus